Apa
itu hidup minimalis? HIdup dengan gaya minimalis adalah hidup dengan
barang-barang yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Minimalis adalah
topik yang cukup banyak dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir karena banyak
yang merasa tidak bahagia dengan gaya hidup yang maksimalis atau memiliki
banyak barang. Minimalis sering diartikan dengan sesuatu yang simple dan tidak
memiliki barang yang banyak atau hanya menggunakan baju putih atau hitam
semata. Padahal gaya ini tidak memiliki patokan yang paten dan semua bisa
melakukan dan menyesuaikan dengan kehidupan masing-masing. Bisa juga memiliki
barang dengan berbagai macam warna asalkan barang tersebut merupakan barang
yang benar kita butuhkan bukan yang kita inginkan
Dalam
memulai hidup minimalis, kita bisa membaca beberapa buku seperti karangan Fumio
Sasaki, Fansisca Jay atau Marie Kondo yang cukup terkenal. Kita bisa memulai
dengan berbenah di rumah, kita bisa mengeluarkan semua barang di lemari dan di
kamar. Biasanya saat mengeluarkan semua barang tersebut kita baru menyadari
betapa banyaknya barang yang sudah menemani kita, ternyata kita tidak pernah
tidak punya baju. Baju kita sangat banyak sekali, hanya saja kita tidak
melihatnya di lemari karena lemari sudah terlalu penuh. Lalu kita bisa mulai
memegang satu- persatu barang tersebut dan memikirkan apakah kita pernah
menggunakan barang tersebut? Apakah kita mempunyai dua atau tiga barang sejenis
dengan kegunaan yang sama? Apakah barang tersebut menimbulkan kegembiraan dalam
hati kita? Anda dapat membuang barang tersebut atau alih-alih menyumbangkan
barang tersebut. Bila anda orang yang sabar, anda bisa menjual barang tersebut
secara online.
Membuang
barang yang tidak digunakan adalah kunci hidup minimalis. Aku pun sudah
merasakan membuang barang awalnya sulit, jadi aku melakukan secara perlahan.
Aku sortir baju yang memang aku tidak pernah gunakan lagi, kemudian aku
sisihkan barang yang aku masih ragu. Apakah baju tersebut akan aku cari apabila
dia telah menghilang? Ternyata aku kebanyakan sudah lupa dengan baju yang aku
simpan itu, kebanyakan aku tidak ingat dan berujung dengan membuang atau
menyumbangkan barang tersebut.
Setelah
membuang barang tersebut, ada keinginan untuk membuang barang lain yang memang
tidak berguna. Aku merasa lega setelah membuangnya. Kamar lebih mudah
dibersihkan dan juga menjadi lebih lega dan rapi. Ada rasa kepuasan di hati.
Selain itu, tidak pernah terpikir untuk membeli barang seperti baju, tas,
ataupun sepatu lagi. Karena berpikir telah memiliki barang tersebut dan tidak
membutuhkan yang baru.
Memiliki
banyak barang dipercaya dapat menyita pikiran, waktu untuk
membersihkan,merawat, dan menyimpan barang tersebut. Oleh karena itu, memiliki
sedikit barang artinya memiliki banyak waktu dan kita bisa lebih produktif ke
hal lainnya.
Kunci
hidup minimalis lainnya adalah memastikan bahwa setiap benda memiliki tempat
atau rumahnya. Sehingga mudah untuk kita merapikan benda tersebut apabila sudah
digunakan. Kamar atau rumah akan menjadi lebih rapi karena kita tau harus
mengembalikan barang itu kemana. Usahakan jangan menumpuk barang, karena
menumpuk barang hanya akan membuat kita sulit menemukan barang tersebut. Barang
menjadi tidak terlihat dan terlupakan, selainn itu kita males mengembalikan ke
tempatnya.
Sisanya,
bila kita sudah memastikan bahwa kita adalah seorang minimalis, kita akan lebih
bijak lagi untuk menambahkan barang di rumah atau kamar kita. Apakah benar kita
membutuhkan barang ini? Kita harus berpikir bila akan membeli barang,
kegunaanny apakah sepadan dengan usaha yang kita butuhkan untuk merawat barang
tersebut.
Yah
sekian untuk hidup minimalis saat ini. Nanti akan aku tambah kalo ada artikel
baru