Saat ini lagi marak dan musim untuk menikah.. Terutama buat kalangan anak tahun 90an kayak aku yang sudah berusia 25 tahun dimana temen-temen sudah pada menikah.
Biaya pernikahan sangatlah mahal terutama dengan era instagram yang meningkatkan standar dalam dekorasi dan pernak pernik pernikahan. Artis yang menikah dengan mewah juga menjadi gold standar dan bucket list yang diinginkan oleh setiap anak muda jaman now.
Tapi.. dengan usia muda sangat jarang yang memiliki uang untuk alokasi pernikahan. Seorang fresh graduated kebanyakan memiliki gaji yang berkisar di UMK dimana sangatlah sulit untuk menabung. Padahal keinginan untuk menikah sudah menggebu-gebu, gerungan dari tetangga sudah mulai terdengar...
"kapan nikah?" adalah pertanyaan yang umum ditanyakan.. apalagi ada yang bertanya dengan panjang
"kapan nikah kan sudah kerja , mau nunggu apa lagi?" huft....
Belum lagi keinginan pesta dari orang tua untuk mengundang ribuan orang yang notabenenya ga kita kenal sama sekali..
Solusi ?
banyak sekali yang mengusulkan pinjam uang ke Bank..
Berapa banyak?
rata-rata biaya pernikahan di Indonesia berkisar di 50 juta hingga milyaran. Nikahan dengan undangan 500an kebanyakan berada diangka 150 juta.
Padahal berhutang untuk pernikahan tidak disarankan. Karena pernikahan itu notabenenya hanya pesta dalam sehari dan uang tersebut lenyap hanya untuk acara yang bahkan sebulan kemudian hanya akan kita lupakan dan yang kita akan hadapi justru adalah kehidupan paska pernikahan yang penuh dengan tagihan, terutama bila ternyata dikasih anak dengan cepat. Harus tinggal dimana, makan apa, transportasi kerja bagaimana, calon anak bagaimana, itu adalah masalah-masalah baru dalam pernikahan..
Berhutang semisal 150 juta, maka dengan bunga 0.99% dalam 4 tahun maka harus membayar hutang sebesar 4.600.000 . Ini sudah aku cek di kalkulator KTA. Gila banget yaaaahhhh ga kebayang duit hampir 5 juta gitu kalo dikumpulin 2,5 tahun aja sudah kekumpul lho 150 juta. Ini menandakan bila berhutang berarti sebenernya belum mampu untuk melaksanakan pernikahan.
Berhutang hanya akan menambah pemikiran, pusing dan bahkan kita membayar untuk sesuatu yang sudah hilang. Berhutang mobil akan terlihat mobilnya... ada bendanya.. tapi kalau misalnya pernikahan? Kebanyakan temen-temen yang sudah menikah berkata bahwa mereka telah lupa bagaimana sensasi memakai gaun pernikahan tersebut...Yang tersisa hanya foto kenangan saja
Pernikahan yang baik dilakukan dengan perencaan finansial yang baik. Melakukan perencanaan pengeluaran dan pemasukan kita dan menurunkan gaya hidup sehingga sisa uang tersebut bisa digunakan untuk pernikahan. Semoga temen-temen yang akan menikah bisa segera menikah dan bebas dari hutang..
Minggu, 17 Maret 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar