Minggu, 25 September 2011

masak-masak di kos

05.53 0 Comments
 hari ini aku masak masak sama anak kos, temanya tentang sayur sop, tempe, pindang, dan kerang yang dibumbui kecap ! luar biasa, hanya dengan modal orang bertiga yaitu 15 rb, kita bisa makan berlima dua kali lagi dari pagi dan sorenya..
hehe..
masak emang ngirit banget, tapi masalahnya cuman 1 yaitu, waktu masak yang sangat lama dan melelahkan.. bayangkan aja, tadi masaknya berempat tapi 2 jam yang dihabiskan untuk bikin sop sama goreng tempe plus nyambel.. belum bikin kerangnya 15 menitan..
gapapa lah, week end juga, ngisi liburan yang berkesan dikosan sama anak-anak...
hasilnya lumayan buat pemula :p kata masnya sih enak heeee...(masnya itu pacarnya mbak kosku)
*oh iya itu ada foto lombok yang banyak banget tapi cuman berharga 1000 rupiah ! murah banget ya> alhamdulillah yah*






Senin, 05 September 2011

Naskah drama puisi lama

05.56 0 Comments

Naskah drama puisi lama

Setting Tempat : di dalam kelas XII IPA3
Rian                       : aduhh, aku lupa hari ini ada uloangan bahasa Indonesia. Bagaimana ini aku belum belajar?
Fahmi                   : santai saja.
Rian                       : Santai ? Apa kamu sudah belajar?
Fahmi                     : yah belum dong, tetapi aku sudah membuat contekan .(sambil menunjukkan kertas contekkan)
Rian                      : Baguuus. Memang hari ini ulangannya tentang apa sih.
Hafist                   : tentang puisi lama.
Bayu                     : apa sih puisi lama tuh.
Indi                        : Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan aturan antara lain : jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam satu bait, persajakan, banyak suku kata tiap baris dan irama. Memangnya kalian tidak belajar yahh.
Bayu                     : Pastinya
Anti                        : bagaimana dengan jenis puisi lama?
Indi                        : Jenis – jenisnya antara lain mantra , pantun, seloka, talibun, pantun kilat, gurindam, syair, masnawi, kit’ah, ruba’I, nazam dan gazal.
(bel masukan berbunyi tringgg… tringgg…)
Laksmi                  : aduh, ulangannya sudah hapir dimulai . bagaimana nihh??Mudahan gurunya gak ada..
(tiba-tiba pak guru datang)
Wahyudi              : Anak-anak keluarkan kertas selembar , hari  ini kita akan ujian tentang puisi lama.
Siswa                     : huuuuuuuuu….
Wahyudi              : Diam! Harap tenang , saya akan bagikan kertas soal ujian. Saya ada rapat di ruang guru harap tenaang mengerjakannya dan jangan mencontek! Ingat, jangan mencontek!
Siswa                     : baik bapakkk..yyeee..yeee
Laksmi                  : Ih, susah sekali sih soal ini? Indi indi, apakah kamu mengetahui jawaban nomor satu tentang mantra?
Indi                        : mmm.. mantra itu..
(tiba-tiba pak guru masuk kedalam kelas)
Wahyudi              : Nah, ketahuan ya! Laksmi kamu mau menyontek!
Laksmi                  : Ah, tidak bapak, ini soalnya susah sekali.
Putut                     : Loh? Bukannya Bapak mau rapat?
Wahyudi              : iya, saya tidak jadi rapat karena… ah, sudahlah kalian tidak perlu tahu. Jadi saya bias mengawasi kalian ujian sekarang.
Siswa                     : (kecewa)

(setelah uujian selesai)
Laksmi                  : wahh. Aku tadi Cuma gak bias soal nomor satu. Sulit sekali.
Putut                     : tentang mantra tadi yah?
Anti                        : wah itu sih gampang. Coba sini aku jelaskan. Mantra adalah  puisi lama yang berisi puji-pujian terhadap sesuatu gaib atau dikeramatkan, seperti dewa, roh, binatang atau Tuhan.
Fahmi                    : Lalu contohnya seperti apa?
Anti                        : contohnya missal untuk menangkap buruan dengan mudah maka orang jama dahulu mengucapkan mantra:
Sirih lunar pinang lunar
Terletak diatas penjuru
Hantu buta, jembatan buta
Aku mengangkat jembatan rusa
Ketika berburu mereka sering kali harus berhadapan dengan binatang buas, maka mereka pun membaca mantra
Hai si ganipar alam
Gegap gempita
Jarum besi akan rumahku
Jarum tembaga akan rumahku
Jarum tembaga akan rumahku
Ular bias akan janggutku
Buaya akan tongkat mulutku]
Harimau mendekam di pengriku
Gajah meandering bunyi suara
Suara seperti bunyi halilintar
Bibir terkatup, gigi terkunci
Jikalau bergerak bumi dengan langit
Bergeraklah hati engkau
Hendak marah stsu hendak membinasakan aku
Nah, itu contohnya mereka beranggapan dengan membaca mantra mereka bisa selamat dari ancaman hewan buas tersebut.
Fahmi                    : lantas, bagaimana dengan pantun? Tadi Indi menjelaskan tentang macam-macam puisi lama salah satunya pantun.
Bayu                      : mmm…. Aku juga kurang mengerti.
(marsika datang dari balik pintu)
Hafiz                      : hai, marsika. Kamu darimana saja? Kok baru datang ?
Marsika                : Aku tadi dispensasi untuk pegelaran sekolah kita
Putut                     : Wah , temanya apa?
Marsika                : Tentang apa ya tadi aku juga lupa, yang jelas ada acara berbalas pantunnya.
Anti                        : kalau begitu kamu bias menjelaskan tentang pantun?
Marsika                : kira-kira begini. Pantun adalah puisi melayu asli yang membudaya dalam masyarakat dan memiliki cirri-ciri : setiap bait terdirir 4 baris, baris 1 dan 2 sebagai sampiran, baris 3 dan 4 merupakan isi, bersajak ab-ab, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kaka, berisi nasihat, kerinduan, sindiran, teka-teki ataupun guyonan.
Hafist                                    : kalau tidak salah ada syarat-syarat khusus untuk pantun ya?
Marsika                : ya itu tadi yang kusebutkan. Kalau berdasarkan isinya pantun dibedakan menjadi 5 jenis yaitu pantun anak-anak, pantun muda-mudi, pantun tua, pantun teka-teki dan jenaka contohnya
1.       Pantun anak-anak
Elok rupanya si Kumbang Jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak berkata besar hati
Melihat Ibu sudah datang
2.       Pantun muda mudi
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
3.       Pantun orang tua
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
(sambil menjelaskan ciri-cirinya)
Putut                     : Trus kalau pantun jenaka dan teka-teki ?
Marsika                : contoh pantun jenaka
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya bimbir sumbing
Biar marah tertawa juga
  Contoh pantun teka-teki
Kalau puan , puan cemora
Ambil gelas di dalam peti
Kalau tuan bijak lassana
Binatang apa tanduk di kaki
Bayu                      : wah, pusing aku. Banyak sekali contohnya. Aku rasa masih ada jenis pantun lainnya selain yang disebut Marsika tadi?
Putut                     : ya, benar sekali Bayu ada 3 jenis pantun lagi antara lain pantun berkait (seloka), pantun kilat(karmina), dan talibun.
                                Pantun  berkait adalah pantun yang tidak cukup dengan satu bait saja, sebab pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait. Cirri-cirinya antara lain
a.       Baris 2 dan 4 baris pertama di pakai sebagai baris 1 dan ke 3 bait ke 2.
b.      Baris 2 dan 4 bait kedua di pakai sebagai baris 1 dan 3 bait ke3.

Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh
Kayu jati bertimbal jalan
Dimana hati tak kan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Tarunangin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan
Kemana untung di serahkan
                                (sambil menjelaskan cirri-cirinya)
Indi                        : Hay, teman-teman , sibuak banged nih. Psti lagi membahas ulangan tadi?
Laksmi                  : iya ndi, coba kamu berikan contoh talibun dan pengertiannya.
Indi                        : oke, sabar-sabar, aku buka buku ku sebentar, nah menurut buku yang aku baca, talibun adalah pantun yang susunannya terdiri dari 6, 8, atau 10 baris. Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yaitu terdiri atas sampiran dan isi, jika talibun itu terdiri 6 baris, maka 3 baris pertama merupakan isi dan 3 baris berikutnya merupakan isi, contohnya
Selasih di rimba Jambi
Rotan di tarik orang Pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami
(sambil menganalisis)
Bayu                      : wah, pinjam dong indi,bukunya bagus, boleh aku baca?
Indi                        : Oh iya silahkan, (sambil memberikan buku kepada Bayu)
Bayu                      : Hah, ini teman-teman tentang pantun kilat/karmina
Anti                        : Coba dibaca Bayu.
Bayu                      : oke, pantun kilat atau karmina ialah pantun yang terdiri dari 2 baris, Baris pertama adalah sampiran dan baris kedua merupakan isi. Contohnya
                                Gendang gendut, tali kecapi
                                Kenyang perut, senanglah hati
                                Contoh lain lagi : pinggan tak retak, nasi tak ingin
                                                               Tuan tak hendak kami tak ingin
Hafist                    : kalo gurindam ada enggak. Aku mau baca tentang gurindam.
Bayu                      : ada, ini (memberikan buku kepada Hafist)
Hafist                    : Gurindam disebut juga sajak peribahasa. Gurindam terdiri atas 2 baris yang berirama. Baris pertama merupakan sebab (hokum, pendirian), baris kedua merupakan jawaban atau dugaan . gurindam memiliki susunan berikut
1.       Terdiri atas dua baris
2.       Rima dengan akhiran /aa/
3.       Baris pertama adalah syarat , ke 2 berisi akibat dari yang disebutkan pada baris pertama.
4.       Berisi ajaran, budi pekerti/ nasehat keagamaan.
Contoh yang terkenal adalah gurindam 12 karya Ali Haji. Disebut gurindam 12 karena barisnya berjumlah 12.
Awal diingat akhir tidak
Alamat badan akan rusak
Barang siapa mengenal dua
Taulah dia barang terperdaya
Mengumpat dan memuji hendaklah piker
Disitulah banyak orang tergelincir
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tak bertiang
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar ibu bapaknya letih
(sambil menjelaskan)
Rian                       : hoyy, teman teman , sebentar lagi bel berbunyi, Pak Yudi akan datang
Marsika                :eh, aku dispen dulu yah,, dadahh teman teman.
Siswi                      : dadahhh
(semua kembali ke tempat duduk masing-masing)
Wahyudi              :  Yah, anak-anak hasil ulangan akan Bapak bagikan Minggu depan,sekarang Bapak akan mengulang  materi tentang sastra klasik berupa puisi Arab. Siapa yang tau apa saja angkat tangan ? nilai menjawab kalian akan bapak masukan untuk tambahan nilai ulangan. Karena sebagian ulangan yang telah bapak periksa banyak yang kurang nilainya,jadi saya anggap ini sebagai nilai tambahan
(siswa kaget dan merasa takut kena remidi)
Fahmi                    : saya pak!syair, Masnawi, Ruba’I, Kit’ah , Nazam, dan Gazal.
Wahyudi              : benar sekali. bapak akan menjelaskan apa itu syair, Masnawi, Ruba’I, Kit’ah , Nazam, dan Gazal. Syair. Syair adalah bentuk puisi klasik yang merupakan pengaruh kebudayaan Arab yang ciri-cirinya terdiri atas empat baris, tiap baris terdiri atas 8 sampai 10 suku kata, tidak memiliki sampiran dan isi, semuanya merupakan isi, berirama akhir a-a-a-a. di buku sudah ada contoh syair. Laksmi tolong bacakan.
Laksmi                  : ya Illahi Khalikul Bahri
Nasibku malang tidak pergi
Ditinggalkan suami seorang diri
Bakal sengsara setiap hari
Sengsara gerangan takdirnya untung
Sebagai nasib si bunga betung
Hanyut di sungai terkatung-katung
Diejekkan kera dan lutung
Diriku hina amatlah malang
Padi ditanam tumbuhlah ilalang
Puyuh di sangkar jadi belalang
Ayam ditambat di sambar elang
Kesukaan lenyap lara menyebut
Pedih dan pilu rasanya kalbu
Pikiran melayang sebagai lebu
Sebagai anak ditinggalkan ibu
Wahyudi              : (analisis syair) sekarang  siapa yang bisa menyebutkan pengertian dan contoh Masnawi?
(anak-anak mengacungkan tangannya)
Indi                        : setahu saya Masnawi adalah puisi Arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia. Kalau contohnya saya lupa ,pak.
Putut                     : saya Pak!
Wahyudi              : ya Putut
Putut                     :  judulnya Umar
Umar yang adil dalam perinya
Nyatanyalah pun adil sama sendirinya
Dengan adil itu anaknya sendiri dibunuh
Inilah yang benar dan sungguh
Dengan bedah antara si alam
Ialah yang besar pada siang malam
Lagipula yang menjauhkan segala syar
Imamullah di dalam Padang Masyhar
Barang yang hak Ta’ala katakana itu
Maka katanya yang sebenarnya begitu
Wahyudi              : bagus. Nilai ulangan kalian berdua Bapak tambahkan. Nah jadi tinggal tiga lagi yang akan ulangi. Ruba’I adalah puisi Arab yang berisikan hal-hal yang berhubungan dengan nasihat-nasihat bersifat pemujaan. Rian, coba kamu bacakan contoh Ruba’i?
Rian                       :  Judul Manusia
Subhanallah apa hal segala manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia
Wahyudi              : sekarang Bayu coba kamu jelaskan apa itu Kit’ah , nazam dan Gazal
Bayu                      : waduhh apa yah.. lupa saya Pak
Wahyudi              : bagaimana kamu ini kalo begitu anti coba kamu jelaskan
Anti                          : Kit’ah adalah puisi Arab yang berisi nasihat-nasihat yang bersifat mendidik. Nazam adalah puisi arab yang berisikan tentang cerita hamba sahaya, raja, sultan, pengertian, atau bangsawan istana. Dan Gazal adalah pantun arab yang berisi cinta kasih.
Laksmi                  : Pak, saya mau menyebutkan contoh Kit’ah.
Jikalau dalam tanah pada ikhwal sekalian
Tiadakah kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan
Fana juga sekalian yang ada, dengarkanlah yang Allah berfirman
Kulluman’alahi Famin, yaitu barang siapa yang diatas bumi itu lenyap jua.
Wahyudi              : bagus laksmi.sekarang Bayu kamu buat contoh Gazal yang tadi disebutkan berisi cinta.
Bayu                      : (melihat bukunya)
Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga
Dan nyawaku pun mana daripada nyawa itu jauh ia juga
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu yang menghidupkan sementara nyawa manusia juga
Dan menghilangkan cinta pun itu kekasihnya yang setia juga
Kekasihku itu yang mengenak hatiku dengan rahasia juga
Bukhari yang ada nyawa itu adalah berbahagia juga.
(BEL BERBUNYI)
Siswa                     :  yesss.. pulang..
Wahyudi              : tampaknya jam bapak sudah habis. Saya akhiri Wasalamualaikum Wr. Wb.
Siswa                     : walaikum salam Wr. Wb.

setelah menyelesaikan pendidikan dokter gigi : tugas filsafat yang kutemukan

05.50 0 Comments

Nama : Indira Laras Putri
Nim     : 021011147

Setelah menyelesaikan pendidikan dokter gigi,
a.    Menghadapi masa bebas
Setelah menjadi dokter gigi, kita akan menghadapi masa bebas. Dalam mengadapi masa bebas, kita harus menetapkan tujuan hidup kita. . Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu kita dengan berleha-leha di rumah atau bersantai.  Apakah kita akan menjadi dokter gigi yang praktis atau teoritis. Jika kita sudah menentukan, maka kita harus segera melaksanakan tujuan hidup kita. Kita harus sebaik-baiknya memanfaatkan waktu. Jika kita ingin menjadi dokter gigi praktik, maka kita dapat membuka praktik sendiri atau mencari pekerjaan di beberapa rumah sakit. Bisa juga kita langsung mengambil pendidikan spesialis untuk menunjang karir kita. Jika kita ingin menjadi dokter gigi yang teoritis adalah dengan cara melanjutkan S2 dibidang magister dan melamar pekerjaan di lembaga penelitian. Yang terpenting, kita harus ingat tujuan awal kita kuliah di bidang kedokteran gigi adalah untuk bekerja dan mengabdi kepada masyarakat. Seperti sumpah dokter gigi saat menyelesaikan studi maupun kliniknya.
Demi Allah saya bersumpah / berjanji, bahwa :
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan.
2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran gigi.
3. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai dokter gigi.
4. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran gigi saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.
5. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial.
6. Saya ikrarkan sumpah / janji ini dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh keinsyafan.
b.    Menghadapi tekanan konsumtivisme
Manusia sudah pasti merupakan makhluk yang komsumtif, kita sedari kecil sudah pasti mengkonsumsi waktu , mengkonsumsi tempat tinggal. Karena sejatinya konsumtif adalah menggunakan sesuatu. Konsumtif bukanlah sifat yang salah, karena kita sebagai manusia pasti merupakan mahluk yang konsumtif. Konsumtivisme berbeda dengan konsumtif. Konsumtivisme terdiri dari dua kata, konsumtif dan isme, yang artinya perilaku konsumtif sebagai suatu falsafah hidup.
Nah, bagaimana kita menghadapi tekanan konsumtivisme? Sementara , di era globalisasi ini, bagitu banyak produk menarik yang ditawarkan kepada kita. Apalagi jika kita mapan, maka perilaku konsumtivisme akan semakin mudah menjalar ke dalam diri kita. Yang perlu kita lakukan sebenarnya hanya berfikir. Apakah kita butuh untuk mengkonsumsi barang itu atau tidak? Jika karena hanya banyak diskon , kalo kita tidak butuh ya tidak usah dibeli. Karena akhirnya barang itu tidak akan berguna.
Saah satu faktor lain yang mebuat orang menjadi konsumtivisme adalah karena untuk memperlihatkan status hidupnya. Menggunakan pakaian bagus merupakan prestise bagi orang-orang, termasuk dokter gigi. Dokter gigi merupakan pekerjaan yang terlihat glamor. Dokter gigi pun tertarik untuk memperbaiki penampilannya. Hal ini akan menimbulkan pikiran konsumtivisme. Yang harus dilakukan adalah membuat batasan bagi diri kita dengan menganggarkan uang kita kepada suatu hal yang kita perlukan setiap bulan. Tentu saja dalam menganggarkan tidak boleh berlebihan.
Sesungguhnya yang dapat mengendalikan sikap konsumtivisme adalah diri kita sendiri. Tidak ada satupun manusia yang bisa mengendalikan kita. Jadi tanamkan sikap bahwa konsumtivisme adalah buruk, tuliskan dan canangkan.
c.    Menghadapi budaya asing yang masuk
Budaya asing masuk dengan membawa banyak perubahan yang baik maupun buruk. Dalam era ini, batas Negara semakin menghilang sehingga memungkinkan segala yang ada di luar negeri masuk ke dalam negeri kita dengan mudah, termasuk dengan masuknya dokter gigi asing ke Indonesia. Hal ini terjadi karena kurangnya pelayanan kesehatan di Indonesa. Untuk menghambat datangnya dokter gigi asing itu, kita sebagai dokter gigi harus menngkatkan kemampuannya setara dengan kemampuan dokter asing.
Sebagai langkah utama adalah dengan meningkatkan lagi kualitas pendidikan kedokteran gigi di universitas di seluruh Indonesia.Mutu pendidikan di setiap universitas pasti berbeda. Untuk itu, kita harus meningkatkan kualitas pencetakan kader dokter gigi. Dalam dunia kedokteran integritas merupakan syarat mutlak. Integritas terhadap keilmuan dan etika kedokteran yang solid akan membuat dokter dan dokter gigi mengutamakan kesembuhan pasien sesuai dengan janji dokternya. Nilai ini harus ditanamkan sejak awal pendidikan sehingga dokter kita dapat menjadi dokter yang pandai dan memberikan pelayanan yang sesuai kepada masyarakat yang membutuhkan.
Jangan sampai dokter gigi asing menguasi pasar kesehatan dalam negeri.
d.    Terhadap potensi disintegrasi agama, suku, kesenjangan social
Menjadi dokter gigi praktisi kita tidak boleh menjadi membeda-bedakan agama, suku dan status ekonomi pasien tersebut.
Jika dilihat dari UUD pasal 29 ayat 2 “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Jadi kita tidak boleh membedakan pasien kita hanya karena agama mereka berbeda dibanding kita. Kita harus kembali kepada prinsip dan sumpah kita setelah menjadi dokter gigi, yaitu untuk menyumbangkan ilmu kita demi kesehatan gigi masyarakat. Begitu pula dengan isu suku dan kesenjangan social yang makin marak di daerah-daerah. Kita harusnya mendukung pemerintah dengan memberikan bantuan kemanusiaan sedapat yang kita bias kepada saudara kita yang mengalami  luka parah, dan bukan malah memperuncing keadaan.

Menjadi dokter gigi praktisi
a.    Sikap dalam merawat pasien
Sesuai dengan sumpah sebagai dokter gigi, kita tidak boleh membedakan satu pasien dengan yang lain. Tidak peduli kaya atau miskin, sebagai dokter gigi, tugas kita adalah merawat gigi dan kesehatan mulut orang. Akan timbul perasaan bahagia ketika kita telah berhasil merawat gigi seseorang hingga menjadi baik. Kita harus tetap ramah dan menjaga sikap kita terhadap pasien tanpa membedakan mereka. Sebenarnya yang mempengaruhi kesuksesan dokter gigi adalah bagaimana sikap mereka terhadap pasien.
b.    Sikap dalam menentukan tarif perawatan
Menentukan tarif perawatan dapat ditentukan dengan cara melihat kondisi ekonomi pasien. Tidaklah etis untuk menyamakan biaya perawatan kepada setiap pasien. Pasien yang kaya kita beri biaya yang sesuai dengan kemampuannya dan begitu pula dengan pasien miskin. Hal itu dapat kita siasati dengan penggunaan bahan tumpatan yang sesuai dengan kemampuan si pasien.

Menjadi dokter gigi teoritis
a.    Sikap dalam membuat karya ilmiah
Dalam membuat karya ilmiah, seorang dokter gigi harus membuat karya ilmiah dengan unsure sebagai berikut :
(1) Logis, maksudnya semua keterangan yang diketengahkan mempunyai alasan yang dapat diterima dari akal.aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
(2) Sistematis, yaitu semua yang dipaparkan disusun dalam urutan yang berkesinambungan.
(3) Objektif atau faktual, artinya keterangan yang dikemukakan didasar-kan pada apa yang benar-benar ada atau sesuai dengan fakta.
(4) Teruji, artinya keterangan yang diberikan dapat diuji kebenarannya, dan
(5) Bahasanya bersifat lugas atau denotatif.
 Seorang dokter gigi teoritis harus memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga timbul keinginan untuk meneliti suatu hal, mengajukan pertanyaan tentang objek dan peristiwa, serta memperlihatkan kesungguhan dalam menyelesaikan eksperimen. Peneliti yang baik tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat dan bersedia mengubah pendapatnya jika ada bukti-bukti lain yang lebih kuat. Peneliti haruslah tekun, tidak bosan mengadakan penelitian apabila ada yang diragukan dan tidak akan berhenti sebelum selesai. Mereka selalu melihat objek penelitian dengan objektif tanpa mencampurkan perasaan pribadi didalamnya, hingga tercapai penelitian yang sejujur-jujurnya. Sebagai dokter gigi, kita tidak boleh bersikap tinggi hati dan harus menghargai pendapat orang lain dan memandang karya orang lain sebagai karyanya.

Follow Us @soratemplates